Pengalaman kegagalan menuju OSN

MENJADI SANG JUARA 

(Pengalaman kegagalan menuju OSN)

   Hai , kali ini aku ingin menuangkan suatu hal yang tak patut untuk ku sombongkan hanyalah sebuah pengalaman sederhana ku dalam mengikuti ajang OSK dan OSP namun aku gagal mencapai OSN bukan seberapa berkelasnya ajang itu atau pun seberapa hebatnya aku tetapi berbagai hikmah pahit dan manis yang dapat ku kecap selama berjuang seorang diri bak mendaki sebuah gunung namun aku harus menerima seberapa kemampuan usahaku yang tatkala tak berhasil mencapai satulagi bagian dari mimpiku .

 
OSN adalah salah satu ajang olimpiade sains tingkat nasional yang rutin diadakan setiap tahun. Dan tiap tahunya pasti ada para pejuang OSN yang keluar sebagai juara Olimpiade.

 
Inilah mimpiku bersaing di Olimpiade sains walaupun aku harus merasakan betapa sulitnya perjuangan untuk menjadi seorang yang besar.

  Aku mengikuti ajang OSK di kabupatenku dan aku berhasil mewakili kabupaten ku ke provinsi Riau untuk ajang OSP bidang Fisika.

Jujur aku bukanlah seorang siswi yang sangat pandai dalam bidang (Albert Einstein) ini.

  Aku hanya menyukai fisika karena menurutku ilmu fisika sangat kompleks dan menantang, persiapan untuk lolos ke OSP pun bukan hal yang mudah seperti mempersiapkan bahan untuk ulangan harian .

  Perlu persiapan 1 bulan untuk dapat mengukir namaku berada di antara 41 siswa-siswi seriau dalam ajang OSP. Aku memulai persiapan ku sejak tanggal 28 januari 2017 bukannya mudah memahaminya aku bukan pula seorang dengan IQ tinggi , bahkan aku harus belajar berulang-ulang hingga aku faham betul suatu materi.

   Singkatnya bulan Maret 2017 lalu sekitar tanggal 14 , aku mengikuti OSK aku cukup takut lantaran saat Pra OSK lalu aku gagal.

Saat mengisi lembar absen aku makin merasa ragu karena dari sekitar 35 orang di ruangan ku hanya aku dan Cilvia (teman satu sekolahku) yang masih duduk dikelas 10 sedangkan sisanya adalah kelas 11 .

   Namun tak ku sangka aku lolos ke OSP Riau dan dengan penuh syukur akupun mengikuti ajang seleksi bersama dengan ke 41 siswa-siswi berprestasi yang tentunya sangat aku kagumi.

   Walaupun aku gagal mencapai OSN setidaknya aku masih diberikan kesempatan oleh tuhan untuk merasakan ketatnya persaingan siswa-siswi berprestasi se Riau dibidang fisika.

    Banyak hikmah yang ku dapatkan selama aku mengikuti OSK hingga OSP , bagiku  ikut  seleksi menuju OSN yang kulewati adalah ajang mengukur kemampuan diri. Dan aku sadar aku hanyalah sebagian kecil dari ribuan orang berprestasi se Indonesia.

   Dan sepatutnya aku tak pernah menyombongkan apa yang telah aku capai, ini baru permulaan masih banyak diluar sana yang lebih dari aku. Dan juga ini bukan lah hal yang membuatku jatuh atau mundur melainkan menempaku menjadi seseorang yang lebih baik lagi.

   Muncul pemikiran jika saya ingin meraih emas seperti para medalis IPhO,IChO,IMO,dsb harusnya saya berjuang dan berfikir sudah pantaskah saya meraih medali tersebut? Apakah saya dapat mempertanggung jawabkannya dimasa yang akan mendatang?.

   Dari para teman-temanku selama aku OSP aku melihat beberapa mereka ( salah satunya medalis emas OSN 2017 diberbagai bidang ) telah melakukan berbagai persiapan yang keras, dan anti main-main disini saya melihat keseriusan dan keuletan anak-anak Olimpiade, bagaimana dengan rasa malas? Ya itu hal yang pertama saya fikirkan! Bagaimana dengan anak Olimpiade nasional dan internasional apakah mereka tidak bosan belajar terus? Apa mereka bahagia dengan belajar terus ?.

   Dan dengan mengikuti OSP pun saya mengetahui jawabannya! Apakah mereka tidak bosan belajar terus? Pernah kah anda melakukan hobi anda? Apakah anda merasa bosan? Tentu 99% tidak! Nah begitupun para pejuang OSP yang saya temui mereka telah menjadikan belajar sebagai hobi dan tidak menjadi tekanan. Mereka telah berhasil merubah pemikiran mereka bahwa mereka harus mengenal,menyukai, dan barulah mengkaji bidang mereka masing-masing

    Jadi kalau anda ingin berhasil dalam suatu bidang pelajaran belajarlah menyukainya terlebih dahulu rubahlah pemikirian bahwa 'Sans dah Kimia itu nyebelin banget!' 'Gile Fisika sumpah susah banget bor :( !' Dll- selain itu salah satu yang menggugah semangat mereka adalah menjadi yang terbaik untuk jadi sang juara Olimpiade dan mewakili bumi pertiwi tercinta ke ajang Olimpiade tingkat internasional.

  Apakah mereka bahagia? Wah ini pemikiran yang jugaa muncul di benak saya, bagaimana bisa mereka bahagia ya jika terus berkutat dengan Haliday, Gian Coli ,Pertrucci , Raymond,dsb nah jawabanya: (dari seorang pejuang OSP yang saya temui) 'Kalo udah hobi gimanapun bakalan ga bosen sih, apalagi kalo kita tekanin target dan tujuan kita makin semangat ditambah bayangin dipasangin medali gitu, seneng banget pastinya!'

   Dari hal tersebut dapat saya petik kesimpulan! Saya harus punya tujuan, Target, dan strategi! Saya harus siap berjuang dan rela berkorban demi mimpi saya! Bukan hanya di OSN saja tapi untuk segala mimpi yang kita cita-cita kan ditambah dengan doa.

   Jadi apakah kita sudah punya hal yang diatas? selanjutanya -

   Seberapa siap kuda-kuda saya dan anda? Atau persiapan yang anda dan saya miliki! Ingatlah IQ hanya mempengaruhi 1% tingkat keberhasilan kita di OSN ! Sisanya adalah perjuangan Tampa batas dan Doa kepada sang pencipta.

  Selain itu percayalah tidak ada satu hal pun yang dapat kita sombongkan , tetaplah seperti padi yang kian berisi dan kian merunduk. Dan gunakanlah kemampuan yang kita miliki dengan baik dan maksimal :) !.

  *Ps* Walaupun tahun ini gw masih bisa ikut OSK tapi belum tau bakal jadi perwakilan sekolah lagi atau tidak 😂 , tapi tetap percaya kayak kata buk Nelda ' Jika emang sudah ditakdirkan, pasti ada jalan menuju takdir yang telah digariskan' eaa 😂 berdoa yang terbaik,tetap berusaha, eitss dan jangan lupa rendah hati!  😃

Well ini sudah sangat kepanjangan hehe :') 

Semoga dapat menginspirasi semua yang saya tuangkan ini adalah fakta dan realita murni yang saya alami ! Dan plus saya kembangkan lagi guna memperluas maksud 

Dari hikmah dan manfaat yang saya dapatkan :) -

Salam pemimpi!.